Pasien Corona Ini Menghilang 3 Hari, Ternyata Berobat di Rumah Dukun
Seorang Ibu berinisial E (42) yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 dijemput tim Gugus Tugas di rumah seorang dukun di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Perempuan asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol ini memilih berobat ke dukun, karena menolak menjalani pengobatan di rumah sakit.
Padahal, dia sudah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, awalnya pasien ini memiliki penyakit seperti tuberkulosis (TBC) dan telah menjalani perawatan di rumah sakit swasta.
“Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun,” ucap Teguh ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (13/5/2020).
Menurut Teguh, tim medis menyadari bahwa pasien mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam.
Kemudian, pasien tersebut diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif.
Ia kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.
Memaksa Pulang
Namun pasien memilih pulang ke rumahnya di Jonggol, sambil menunggu hasil swab keluar.
“Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga,” ujar Teguh.
Beberapa hari kemudian, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona.
Aparat kesehatan lalu memohon penderita itu buat lekas diisolasi di RSUD Cileungsi. Tetapi pihak keluarga menyangkal.
“ Pihak Rumah sakit serta puskesmas koordinasi buat jemput lagi penderita ini. Ditelepon pula telah, tetapi ia menyangkal buat dirawat ataupun pengasingan kembali,” cakap Konsisten.
Konsisten berkata, sebab penderita beresiko memindahkan virus, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan puskesmas buat melaksanakan penjemputan menuntut.
Lenyap Sepanjang 3 Hari
Tetapi dikala dikunjungi aparat, bunda itu serta keluarganya telah tidak terdapat di kediamannya di Kecamatan Jonggol.
“ Jumat petang telah tidak terdapat di rumahnya dikala ingin dijemput. Kesimpulannya kita cari mulai Jumat petang hingga Minggu itu enggak bertemu, kan ancaman ia positif,” tutur Konsisten.
Sehabis dilacak, regu menemukan data kalau penderita itu lagi mencari cenayang buat berobat.
Pihak rumah sakit luang terbuat pusing sebab sepanjang 3 hari pencarian, penderita itu tidak menyambangi ditemui.
“ Nah cocok hari Senin itu jam 12. 00 bisa berita kalau penderita ini berobat ke cenayang. Memanglah di Sukamakmur terdapat cenayang yang populer dapat menyembuhkan seluruh berbagai penyakit tuturnya. Kebimbangan kita betul, nyatanya penderita terdapat di situ sehabis kita lihat julukan ia,” tutur Konsisten.
Bagi Konsisten, regu kesimpulannya sukses menciptakan penderita yang lagi bersama suami serta buah hatinya di rumah seseorang cenayang.
Sebesar 8 aparat kedokteran menggunakan busana perlengkapan penjaga diri( APD) langsung menjemput penderita di rumah cenayang itu.
Penderita bersama suami serta buah hatinya setelah itu dibawa dengan memakai mobil ambulans ke RSUD Cileungsi.
Keluarga serta Cenayang Jadi ODP
Regu Gabungan Kewajiban pula mengecek situasi para penderita yang berobat ke cenayang.
Sedemikian itu pula dengan area dekat serta ruang pengecekan kamar penderita.
“ Cocok kita ke situ, nyatanya mereka terkejut serta pengakuannya telah 2 hari di situ, bercampur dengan masyarakat yang lagi berobat ke cenayang, terdapat dekat 10 orang. Jadi cenayang ini pula menyambut jaga bermalam di situ,” tutur Konsisten.
Sepanjang ini, terdapat 11 orang yang berkedudukan orang dalam kontrol( ODP) sehabis melaksanakan kontak dengan penderita.
“ Kita telah tracing pendataan awahama, penjatahan masker. Esok konsep kita ingin uji pada 10 orang tercantum cenayang itu, setelah itu pengasingan mandiri itu yang berarti,” tutur Konsisten.
( HO4X HOEX BACA DULU! SUMBER DI SINI KLIK >> https://regional.kompas.com )