💗 Kisah bayi kekurangan gizi yang diasuh orangtua tak percaya medis ini berakhir pilu💗
Cara orangtua ini memperlakukan bayinya ngawur. Sepasang suami istri di Michigan, Amerika Serikat, Seth Welch dan Tatiana Fusari ditangkap karena menelantarkan bayinya yang berusia 10 bulan hingga meninggal. Bayi itu meninggal karena kekurangan gizi dan mengalami dehidrasi.
Baca Juga ;
Sejak awal kelahiran, memerhatikan segala asupan nutrisi harian merupakan salah satu hal penting untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi. Sayangnya, asupan gizi harian bayi kadang bisa tidak sesuai dengan kebutuhannya sehingga menimbulkan masalah pada tumbuh kembang si kecil. Apa saja gangguan atau masalah gizi yang berisiko dialami oleh bayi?
foto: Seth Welch dan Tatiana Fusari saat di pengadilan.
Keduanya didakwa karena menolak bayi perempuannya itu mendapat bantuan medis dengan alasan agama. Pasutri muda itu dituduh melakukan kejahatan pembunuhan dan kekerasan anak tingkat satu atas kematian putrinya bernama Mary pada Kamis (2/8).
Baca juga :
Seorang petugas menemukan Mary dengan mata dan pipi cekung setelah Welch menelepon 911 untuk melaporkan dirinya menemukan putrinya itu meninggal di stroller. Otopsi yang dilakukan pada Jumat (3/8), menunjukkan penyebab kematian Mary adalah kekurangan gizi dan dehidrasi karena ditelantarkan oleh orangtuanya.
Welch dan Fusari akhirnya mengakui kalau putrinya kurus dan kekurangan bobot tubuh sebulan sebelum meninggal. Pasutri asal Cedar Springs ini tak mencari bantuan dokter karena tak percaya medis menurut dokumen pengadilan seperti brilio.net lansir dari DailyMail, Rabu (8/8).
Diketahui pula lewat akun Facebook miliknya, Welch juga menolak anak-anaknya divaksin karena yakin jika 'Tuhan berdaulat atas penyakit'. "Jika evolusi percaya survival of the fittest, mengapa kita memvaksinasi semua orang? Bukankah seharusnya kita membiarkan yang lemah mati dan membiarkan yang kuat bertahan?" tulis Welch di unggahannya.
Baca Juga :
💗 'Bahagia Berubah Jadi Duka', Kisah Menyayat Hati Ibu Muda Pergi Selama-lamanya Susul Bayinya 💗
Pasutri ini ditahan tanpa surat jaminan dan catatan pengadilan tidak mencantumkan pengacara yang bisa menjadi kuasa hukum atas nama mereka. Pasangan itu harus menghadapi hidup di penjara tanpa pembebasan bersyarat jika terbukti bersalah atas tindak pembunuhan anaknya.
Asupan gizi yang cukup selama di dalam kandungan sampai usia bayi menginjak dua tahun akan membuatnya lahir dan tumbuh dengan baik.
Sebaliknya, jika asupan gizi bayi tidak terpenuhi secara optimal, kondisi ini bisa mengakibatkan tumbuh kembangnya mengalami hambatan.
Bahkan, terhambatnya tumbuh kembang si kecil tersebut bisa saja sulit diperbaiki hingga akhirnya berpengaruh pada masa dewasanya kelak.
Tak menutup kemungkinan, bayi bisa mengalami masalah gizi akibat dari asupan nutrisi harian yang kurang memadai. Agar lebih paham, berikut beberapa masalah gizi pada bayi yang mungkin terjadi:
Baca Juga :
1. Masalah gizi berat badan bayi lahir rendah
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah salah satu masalah gizi pada bayi. Sesuai namanya, kondisi berat badan lahir rendah ini terjadi ketika bayi yang baru lahir memiliki berat badan di bawah rentang normal.
Idealnya, bayi baru lahir tergolong memiliki berat badan normal jika hasil pengukuran ada di rentang 2,5 kilogram (kg) atau 2.500 gram (gr) sampai dengan 3,5 kg atau 3.500 gr.
Jadi, apabila berat badan bayi baru lahir yang berada di bawah 2.500 gram, menandakan bahwa ia mengalami masalah gizi berupa BBLR.
Namun, Anda perlu ingat bahwa rentang berat badan normal tersebut berlaku untuk bayi baru lahir di usia kehamilan 37-42 minggu.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), beberapa kelompok berat badan lahir rendah pada bayi yakni:
Berat badan lahir rendah (BBLR): berat lahir kurang dari 2.500 gr (2,5 kg)
Baca Juga :
Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR): berat lahir di rentang 1.000 sampai kurang dari 1.500 gr (1 kg hingga kurang dari 1,5 kg)
Berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR): berat lahir kurang dari 1.000 gr (kurang dari 1 kg)