💗 Kisah Sedih Ayah Gantikan Wisuda Anaknya yang Meninggal, IPK Almarhum Nyaris Sempurna 💗
Orang tua pasti sangat sedih ketika sang anak meninggal. Mereka mungkin berharap agar anaknya hidup kembali .
Ketika kehilangan seorang anak, Bunda dan Ayah perlu mengakui bahwa situasi ini benar-benar terjadi. Dengan mengakui bahwa anak sudah meninggal, orang tua dapat lebih mudah menerima kenyataan.
Baca Juga ;
💗 Kisah Nyata: Jenazah Gadis Cantik Ini Keluarkan Bau Super Wangi,Ternyata Begini Kehidupannya Dulu! 💗
Bunda dan Ayah juga boleh bersedih kok. Dilansir Psychology Today, tidak ada batas waktu sampai kapan orang tua boleh bersedih setelah kehilangan anaknya. Setiap orang tua pasti akan menemukan jalannya sendiri untuk melalui kesedihan dalam waktu yang berbeda-beda.
Viral kisah haru seorang ayah Muh. Arif Bochari (50) menggantikan putrinya untuk menghadiri acara wisuda di UIN Alauddin, Makassar, pada Selasa (11 Agustus 2020).
Hal tersebut lantaran anak tercintanya baru saja meninggal karena kecelakaan. Ia Ayah dari sang anak bernama Andi Musdalifah Arif, warga Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Sang anak meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal pada (23 Mei 2020) lalu. Sebelum kecelakaan nahas, sang anak telah menyelesaikan kuliahnya di jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di UIN Alauddin.
Puterinya merupakan salah satu mahasiswi yang pintar, terbukti bahwa Almarhum lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,9.
"Anakku kecelakaan dan meninggal dunia. Jadi saya gantikan ikut wisuda," kata Arif kepada wartawan, Rabu (12 Agustus 2020).
Baca Juga ;
💗 Viral! Jasad Gadis Ahli Salat Utuh setelah Meninggal Dua Tahun 💗
Arif mengatakan, anaknya sempat menceritakan mimpinya untuk melanjutkan kuliah di Kediri, Jatim. Namun, semua itu sirna karena sang anak kini sudah di tempat terbaik.
"Anakku dulu pernah cerita, kalau dia lulus wisuda, mau lanjutkan pendidikan di Kediri tapi sekarang tidak ada, kasihan," tambahnya.
Saat mewakili Andi Musdalifah, ia terlihat tampak tegar menuju ke atas panggung. Suasana haru sempat riuh di dalam ruangan, tepuk tangan apresiasi pun bergemuruh menemani langkah kaki sang ayah.***