Kisah Pilu Gadis Kecil di Riau, Hidupi 2 Adiknya yang Masih Balita.
Andini (14) sudah dua pekan ditinggal ibu kandungnya Ijaz (40) yang meninggal karena penyakit TBC. Sang ayah juga meninggalkannya sebelum sang ibu wafat. Kini, gadis kecil itu harus mengasuh dua adiknya yang masih balita seorang diri.
Baca Juga :
💗 Sering Terbangun Jam 3 – 5 Pagi? Bersyukurlah, Itu Tandanya Rahmat Allah Sampai Kepadamu.💗
Andini, gadis kecil 14 tahun itu duduk di depan pintu rumah papan sederhana. Tubuh mungilnya menopang bayi berusia 4 bulan bernama Siaratul Jannah, sambil memberikan susu formula.
Sementara disamping kirinya, seorang bayi perempuan berusia 1 tahun 8 bulan bernama Purwanti, merengek menangis meminta susu. Panas terik, Kamis, 10 Januari 2019, membuat suara bayi tersebut semakin keras, seakan-akan mengundang tetangga untuk datang menghampirinya.
Andini beralamat di Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kabupaten Pelalawan, Riau. Rumahnya hanya berdinding kayu dan berukuran tak lebih dari 3×3 meter.
Ibunya meninggal dunia pada 3 Januari ini karena mengidap penyakit TBC stadium tiga. Andini sekarang tinggal bersama adiknya Purwanti berusia 1,6 tahun dan Duratul Jannah usia 5 bulan.
“Sebelum adiknya paling kecil lahir, bapaknya sudah meninggalkan mereka. Artinya Duratul Jannah masih dalam kandungan bapaknya sudah meninggalkannya,” kata Wakil Ketua Yayasan Mualaf Alrisalah, Dedi Azwandi saat berbincang dengan detikcom, di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Sabtu .
Baca Juga :
💗 Masya Allah, Anak 2 Tahun yang Hafal 42 Surat dalam Alquran. 💗
Ibunda Andini sebetulnya sudah mendapatkan bantuan dari Yayasan Mualaf Alrisalah untuk berobat ke rumah sakit. Dedi mengaku sudah sekuat tenaga membantu.
“Ada sekitar 6 anam bulan tim kita melakukan perawatan terhadap ibu Andini untuk dirujuk ke rumah sakit. Segala upaya kita bantu sesuai dengan kemampuan kami,” kata Dedi.
Selama ibunya sakit, Andini terpaksa berhenti sekolah. Sejak enam bulan lalu sehari-harinya Andini harus merawat adik-adiknya.
Adik yang paling kecil mestinya mendapat asupan ASI. Namun, terlalu berisiko jika mendapat asupan ASI dari ibunda.
Baca Juga :
💗 Semewah Apapun Gaya Hidup Kita, Kelak Tanahlah Tempat Kita Kembali.💗
“Sewaktu ibunya masih hidup, kondisi kedua balitanya juga harus dijauhkan dari ibunya, karena penyakit TBC bisa menular,” ujar Dedi.
Semasa ibunya sakit posisi Andini menjadi tulang punggung buat menjaga ibu dan adik-adiknya. Kondisi inilah yang memaksanya harus berhenti sekolah yang mestinya sudah duduk di bangku SMP kelas II.